Mycargoo – Mobil hidrogen dianggap sebagai mobil futuristik karena berbahan bakar ramah lingkungan Zero emisi. Jejak perkembangan mobil hidrogen sebenarnya sudah dimulai ratusan tahun yang lalu Sejak 1807 saat Francois Ishak dari fast dari Swiss merancang mesin pembakaran internal pertama yang menggunakan bahan bakar hidrogen dan oksigen.
Berikutnya ada banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar hidrogen termasuk genderal motor yang meluncurkan electric fan Pada tahun 1966. Setelah lebih dari 100 tahun kita melihat mobil hidrogen saat ini hanya ada lima merek yang beredar yaitu Toyota Mirae, Honda Clarity, Mercedes Benz, BMW next dan juga Hyundai nexo.
Penjualan mobil hidrogen selama 2021 diperkirakan mencapai 12.000 unit sementara mobil listrik tenaga baterai diperkirakan terjual enam juta unit.
Apa yang membuatmu hidrogen ini sangat lambat berkembang padahal density energinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan baterai.
Hidrogen merupakan unsur besar di alam semesta sekaligus unsur yang paling penting bagi kehidupan matahari terbuat sebagian besar dari hidrogen. Di bumi hidrogen murni sangat langka namun terdapat air yang merupakan ikatan antara hidrogen dengan oksigen. Jumlah air yang melimpah ini bisa kita konversikan menjadi hidrogen sebuah bahan bakar yang sangat efisien untuk menggerakkan mesin kendaraan ataupun menggerakkan mesin industri.
Untuk memanfaatkan energi ini kita harus membuat hidrogen dari sesuatu pertama kita bisa menggunakan metana melalui proses yang disebut steam reforming atau dengan cara yang kedua yaitu menggunakan energi listrik dengan melakukan proses elektrolisis pada air.
Setelah menjadi hidrogen kita bisa menggunakannya secara langsung atau melalui proses yang disebut dengan fuel cell yaitu mencampurnya dengan oksigen ke dalam sel bahan bakar dan reaksi di dalam fuel cell lini akan menghasilkan listrik dan panas serta limbah berupa air murni yang bisa kita minum.
Pada tahun 60-an Nasa sudah menggunakan hidrogen untuk melistriki kapsul luar angkasa. Saat ini pengembangannya semakin meluas bisa untuk bahan bakar pesawat, kereta api, roket dan juga mobil.
Cara kerja mobil fuel cell ini hampir mirip dengan mobil listrik karena fuel cell menghasilkan energi listrik untuk digunakan menggerakkan mesin atau motor kendaraan.
Ada tiga komponen utama pada tahapan cara kerja mobil hidrogen yaitu tabung bahan bakar hidrogen, fuel cell, motor listrik dan juga terkadang terdapat baterai untuk menyimpan listrik yang dihasilkan saat melakukan pengereman degeneratif.
Hidrogen yang tersimpan didalam tabung disalurkan ke fuel cell untuk direaksikan dengan oksigen sehingga menghasilkan pergerakan elektron yang menghasilkan listrik untuk menggerakkan mesin kendaraan listrik.
Pada mobil hidrogen yang dilengkapi dengan baterai ketika terjadi pengereman akan menghasilkan listrik yang cukup besar. Listrik ini akan disimpan kedalam baterai dan bisa dimanfaatkan untuk membantu menggerakkan mesin.
Hyundai dan Toyota adalah perusahaan otomotif yang sukses dengan bahan bakar hidrogen dan memiliki performa kendaraan yang cukup mengagumkan. Beberapa pabrikan juga menyatakan siap untuk mengembangkan mesin hidrogen jika regulasi pemerintah berpihak terhadap teknologi ini dengan menyediakan subsidi harga ataupun jaringan pengisian hidrogen yang luas.
Data yang dirilis oleh SNRI Z penjualan mobil hidrogen selama 2021 sampai bulan Agustus ini mencapai 11200 unit atau meningkat 90% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terjual unit. Kita bandingkan dengan kendaraan listrik yang sampai Agustus 2021 saja sudah terjual hampir 4,3 juta unit dan diperkirakan akan terjual enam juta unit lebih pada akhir 2021.
Ada beberapa hal yang membuat mobil listrik hidrogen kalah populer dibandingkan dengan mobil listrik tenaga baterai.
Pertama jika kita bandingkan dari metode pengisian hidrogen sangat cepat untuk diisi di bawah tiga menit hampir sama dengan kita mengisi mobil bensin. Sementara untuk mobil listrik tenaga baterai saat ini dengan menggunakan supercharger fast charging bisa mengisi 80% dalam waktu 30 menit sampai satu jam untuk menempuh jarak 300-400 km.
Dari segi kecepatan pengisian memang hidrogen jauh lebih cepat dibandingkan dengan baterai namun baterai mengalami kemajuan riset yang luar biasa. Tiga tahun yang lalu waktu 7-12 jam untuk mengisi mobil baterai agar bisa menempuh jarak 180 KM. Kita tidak tahu 2-5 tahun lagi Mungkin lebih cepat dicharge dan memiliki density energi yang jauh lebih tinggi.
Masalah efisiensi hidrogen memerlukan proses dari listrik untuk merubah air menjadi hidrogen. Kemudian gas hidrogen perlu dikompresi untuk dikirim melalui kapal mobil tangki atau pipa lalu ke stasiun pengisian bahan bakar untuk disimpan ke dalam tangki geogenik. Kemudian diubah menjadi listrik untuk menggerakkan dinamo mobil sehingga menurut laporan tombak terdari universitas aberdeen yang ditulis di conversation dari 100 watt listrik yang digunakan untuk membuat hidrogen cuma 38 Whatt atau 38 persen yang akhirnya digunakan untuk menggerakkan mobil.
Ini disebut dengan energi di Factor transitions sementara untuk mobil baterai dari 100watt yang digunakan untuk mengecas baterai 5% hilang saat transmisi listrik 5% hilang saat terjadi proses charging dan di charging sehingga efisiensinya sekitar 80 web atau sekitar 80%.
Infrastruktur untuk pengisian hidrogen yang masih sangat mahal perlu membangun jaringan pipa atau tabung kriogenik untuk menyimpan hidrogen diperkirakan butuh miliaran rupiah untuk membangun stasiun pengisian hidrogen ini.
Ditambah lagi perlu tenaga kerja untuk perawatan dan pelayanannya di Eropa saja baru tersedia kurang dari 60 unit pengisian hidrogen sementara untuk mobil listrik tenaga baterai cuma memerlukan charger berkekuatan tinggi untuk dipasang di tempat parkir, trotoar atau stasiun pengisian tidak perlu membangun jaringan listrik baru sudah tersedia jaringan listrik di hampir semua wilayah.
Ditambah lagi soal harga hidrogen dijual per kg dengan konversi energi yang jika dihitung jauh lebih mahal per kilometernya dibandingkan dengan kendaraan listrik. Hidrogen harus bisa memecahkan problem biaya tinggi tersebut sejauh ini masalah yang dihadapi oleh hidrogen adalah bagaimana meminimalkan mata rantai pasok pengiriman dengan efisien atau menemukan sistem penyimpanan yang hemat biaya.
Baru-baru ini ditemukan metode penyimpanan hidrogen dengan bentuk padat atau disebut dengan solid-state hidrogen yang bisa memangkas ruang penyimpanan dan juga harga produksinya secara bersamaan.
Start-up plus magnetic menemukan metode yang akan membuat hidrogen lebih murah biayanya dibanding dengan baterai. Metodenya dengan menyerap hidrogen dari udara ke film grafit skala nano yang diaktifkan dengan cahaya laser.
Alat ini mampu mengekstrak kg hidrogen perhari langsung dari cerobong asap dan aliran gas menjadi solid-state hidrogen yang mudah disimpan murah dan mudah untuk didistribusikan. Hidrogen selayaknya harus menemukan inovasi baru agar bisa bersama-sama dengan mobil tenaga baterai menjadi solusi bagi perbaikan iklim dan keberlangsungan hidup planet bumi.