Fuel flow meter atau sering disebut solar meter atau flow meter solar untuk aplikasi didunia industri fuel flow meter banyak di aplikasikan untuk sistem mengolah steam pada boiler, pada termo oil yang memakai sistem burner, dan terhitung pada sistem painting yang terkandung sistem drying yang memakai burner dengan bahan bakar solar. an terhitung dipakai di utility yang mana perlu Penerangan pada Genset.
Begitu juga untuk industri transportasi seperti pada pool atau pada SPBU Pertamina ataupun di galangan yang sering digunakan untuk repair kapal atau speed boat. Begitu luasnya pemakaian flow meter untuk bahan bakar ini baik untuk bahan bakar kerosine, fuel oil, medium fuel oil terlebih heavy fuel oil, supaya memaksa para pabrikan yang mengolah fuel flow meter menciptakan begitu banyak ragam model yang cocok dengan aplikasi dilapangan.
Sedangan model flow meter berdasarkan cara kerja fuel flow meter yang banyak beredar adalah model Oval Gear, Rotary, Swirl, Screw, piston, vane dan lainnya.
Namun demikianlah untuk aplikasi spesifik seperti untuk marine dan untuk transportasi di mana kecenderungan senantiasa bergerak flow meter untuk oil atau untuk solar mempunyai karakteristik agak berbeda. Sedangkan untuk flow meter yang digunakan untuk mengukur besaran pemakaian solar atau minyak diesel pada engine seperti pada bus, truck, heavy equipment, speed boat , tongkang , kapal atau mesin lainnya perlu cocok dengan kapasitas keperluan solar maksimal berasal dari engine/dieselnya atau bisa terhitung kalau tidak mengetahui kapasitas solar yang diperlukan oleh diesel cukup dengan mengkatagorikan power berasal dari engine/diesel dengan acuan besarnya HP ( horse power).
Pada perkembangan sekarang tuntutan berasal dari fuel meter bukan hanya pada pembacaan besarnya keperluan solar tapi biasnya pada flow meter terhitung bisa dipantau atau di transferkan knowledge berasal dari pemakaian flow meter melalui jaringan komunikasi, dengan melengkapi alat transmiternya.
Ada banyak masalah pengguanaan fuel meter atau flow meter solar menjadi halangan di lapangan seperti yang berlangsung pada transaksi pembelian atau penjual fuel engine di mana masalah yang sering terjadi adalah masalah akurasi berasal dari alat ukur yang bukan dikarenakan jenisnya, tapi cara pengoperasiannya seperti halnya untuk pengukuran solar yang dialirkan menggunakan pompa pada truck tanki yang dialirkan ke tanki timbun, dikarenakan banyak pemakaian flow meter mempunyai kecenderungan kesalahan pembacaan tepat kondisi solar di dalam tanki dapat habis, di mana posisi permukaan solar berada di bawah lubang pengeluaran berasal dari pipa yang mempunyai dampak tercampurnya solar dengan udara, di mana solar yang tercampur udara tersebut dapat dibaca tidak cocok dengan aslinya. Sehingga tepat dibaca pada flow meter dengan kondisi solar di dalam tanki tersedia selisih lebih besar pembacaan di flow meter dibanding dengan kuantitas solar yang ditanki penimbunan.