Mengisi tekanan udara pada ban motor sebenarnya tidak mampu dijalankan secara sembarangan, pasalnya jika kami hingga salah dalam mengisi tekanan angin ban, dampaknya selain beresiko pada diri kami waktu berkendara terhitung kurang bagus pada pemanfaatan ban
Mengisi angin pada ban yang pertama kali mesti diperhatikan adalah berkenaan alat pengisian angin yang digunakan, sebaiknya manfaatkan yang sudah disempurnakan dengan tachometer untuk menyadari seberapa besar tekanan dalam ban.
Sebab masih banyak sekali para pemilik sepeda motor yang mengisi tekanan angin ban cuma dengan mengandalkan “feeling gauge” alias alat ukur berwujud perkiraan saja. Biasanya mereka – mereka ini mengandalkan jemari mereka untuk menghimpit atau memencet ban motor waktu tengah diisi.
Hal setelah itu yang mesti diperhatikan waktu hendak mengisi angin ban adalah berkenaan ukuran tekanan yang digunakan. Kalian sebagai pemilik mesti menyadari ukuran tekanan ban yang direkomendasi untuk digunakan.
Untuk motor bebek ataupun motor matik untuk ukuran tekanan angin dengan Flow Meter yang direkomendasi adalah 28 hingga 30 psi untuk ban depan, dan 33 hingga 34 psi untuk ban belakangnya. Sedangkan ukuran tekanan angin yang ideal untuk motor jenis sport adalah 30 psi untuk ban depan, dan 34 psi untuk yang belakang.
Jika akan membonceng orang atau memuat barang yang lebih berat, ukuran tekanan ban yang di jadi cuma pada ban bagian belakang sesuai dengan berat beban yang diangkut waktu itu, sedangkan untuk tekanan angin ban depan tetap.
Menggunakan tekanan angin yang tidak ideal mampu beresiko terasa dari ban yang cepat botak hingga kecelakaan di jalur raya. Nah semoga sedikit tulisan diatas mampu berfungsi untuk kami semua.